7 RAHASIA DIBALIK QS AL-KAUTSAR



Surah ini adalah surah yang paling pendek dalam Al Qur'an, hanya
mengandungi 3 ayat dan diturunkan di Makkah dan berasal
dari sungai di Syurga. Kolam sungai ini diperbuat dari pada
batu permata yang indah dan cantik.

Rasanya lebih manis dari pada madu, warnanya pula lebih putih
dari pada susu dan lebih wangi dari pada kasturi.

Surah ini disifatkan sebagai surah penghibur hati Nabi Muhammad
SAW, karena diturunkan ketika baginda bersedih atas kematian 2
orang yang dikasihinya, yaitu anak lelakinya Ibrahim dan bapak
saudaranya Abu Thalib.

Berbagai khasiat terkandung di dalam surah ini dan boleh kita
amalkan, diantaranya ialah :

1. Ketika hujan, bacalah surah ini dan berdo'a. Insya Allah, do'a kita dikabulkan oleh Allah SWT

2. Ketika kita kehausan dan tiada air, bacalah surah ini dan gosok
di leher. Insya Allah hilangkan rasa dahaga.

3. Ketika kita sering sakit mata, seperti berair, gatal, bengkak.
Sapukan air tawar yang sudah dibacakan surah ini sebanyak 10x
pada mata.

4. Ketika rumah dipercayai terkena sihir, bacalah surah ini
10x. Insya Allah, Allah SWT memberi ilham kepada kita dimana letaknya sihir itu.

5. Jika kita membaca surah ini 1.000x.
Insya Allah rezeki kita akan bertambah.

6. Jika kita rajin membaca surah ini. Insya Allah hati kita akan menjadi lembut dan khusyuk ketika menunaikan shalat.

7. Jika ada orang teraniaya dan terpenjara, bacalah surah ini
sebanyak 71x. Insya Allah, Allah SWT akan memberikan bantuan kepadanya karena dia tidak bersalah tetapi dizhalimi.
Rasulallah SAW bersabda :"Barang siapa yang menyampaikan 1
(satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka
walaupun yang menyampaikan sudah tiada (meninggal dunia), dia
akan tetap memperoleh pahala." (HR. Al-Bukhari)

Subhanallah

Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalam kehidupan sehari - hari. Aamiin

~* Macam Penyakit Hati / Tips Cara Menghilangkan Penyakit Hati *~

Macam-macam arti penyakit hati dan sifat buruk manusia :
1. Iri Hati
Iri hati adalah suatu sifat yang tidak senang akan rizki / rejeki dan nikmat yang didapat oleh orang lain dan cenderung berusaha untuk menyainginya. Iri hati yang diperbolehkan dalam ajaran islam adalah iri dalam hal berbuat kebajikan, seperti iri untuk menjadi pintar agar dapat menyebarkan ilmunya di kemudian hari. Atau iri untuk membelanjakan harta di jalan kebenaran.
2. Dengki
Dengki adalah sikap tidak senang melihat orang lain bahagia dan berusaha untuk menghilangkan nikmat tersebut. Sifat ini sangat berbahaya karena tidak ada orang yang suka dengan orang yang memiliki sifat seperti ini.
3. Hasut / Hasud / Provokasi
Hasud adalah suatu sifat yang ingin selalu berusaha mempengaruhi orang lain agar amarah / marah orang tersebut meluap dengan tujuan agar dapat memecah belah persatuan dan tali persaudaraan agar timbul permusuhan dan kebencian antar sesama.
4. Fitnah
Fitnah lebih kejam dari pembunuhan adalah suatu kegiatan menjelek-jelekkan, menodai, merusak, menipu, membohongi seseorang agar menimbulkan permusuhan sehingga dapat berkembang menjadi tindak kriminal pada orang lain tanpa bukti yang kuat.
5. Buruk Sangka
Buruk sangka adalah sifat yang curiga atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.
6. Khianat / Hianat
Hianat adalah sikap tidak bertanggungjawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan kepadanya. Khianat biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Khianat adalah ciri-ciri orang munafik. Orang yang telah berkhianat akan dibenci orang disekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

~* Tips Cara Menghilangkan Penyakit Hati *~

Berbagai jenis-jenis atau macam-macam penyakit hati telah dijelaskan pada tulisan / artikel di atas seperti iri hati, dengki, hasud, su udzon, khianat, dan lain sebagainya. Penyakit-penyakit ini apabila tidak ditangani dan ditanggulangi dengan baik bisa berakibat buruk pada diri kita. Seperti halnya sakit pada organ tubuh / fisik kita, penyakit hati yang berupa sifat perilaku buruk bisa diobati / disembuhkan dengan obat hati.

Berikut ini adalah beberapa obat untuk menyembuhkan penyakit hati kita :
1. Tidak Banyak Bicara
Terlalu banyak bicara dapat membuat hati kita menjadi keras. Berbicaralah yang tidak penting secukupnya dan hindari menjadi orang yang omong besar, omdo / omong doang, pembual, tukang bohong, ghibah, ngerumpi, dan lain sebagainya. Banyak bicara dalam kebaikan boleh-boleh saja seperti untuk mengajar, petugas pelayanan, ngobrol biasa dengan teman, tetangga, keluarga, dan lain sebagainya.
2. Menjaga Emosi Dan Nafsu
Emosi dapat membuat hidup menjadi tidak tenang. Oleh karena itu kita sebaiknya selalu menjaga emosi kita agar tidak menjurus ke penyakit hati. Beberapa contoh nafsu yang harus kita tundukkan antara lain seperti nafsu akan harta, nafsu seks, nafsu makan, nafsu jabatan, nafsu marah, nafsu mewujudkan impian, dan lain sebagainya. Salah satu cara untuk melatih emosi dan nafsu kita adalah dengan melakukan ibadah puasa, baik puasa sunah maupun puasa wajib ramadhan.
3. Selalu Mengingat Allah SWT
Ada beberapa cara untuk dapat selalu mengingat Allah SWT yaitu seperti dengan rajin sholat baik sholat wajib lima waktu, shalat tahajud, sholat dhuha, solat malam, dan lain-lain. Selain itu zikir, doa dan mengaji atau membaca al-qur'an juga dapat menghindarkan kita dari penyakit hati. Diharapkan dari mengingat Allah SWT kita menjadi takut atas ancaman Allah SWT jika kita melakukan dosa yang disebabkan oleh penyakit hati dan perbuatan maksiat.
4. Bergaul Dengan Orang Saleh / Soleh
Dengan berteman dengan orang-orang yang penuh dengan penyakit hati hanya akan menulari kita dengan penyakit-penyakit itu sehingga kita akan semakin jauh dari Allah. Salah pergaulan juga dapat menambah dosa akibat perbuatan maksiat yang baik disadari atau tidak telah kita lakukan. Lain hal apabila kita bergaul dengan orang shaleh yang selalu menjaga dan membatasi diri dalam pergaulan agar mereka tidak terjerumus dalam maksiat.
Semoga anda selalu terhindar dari penyakit hati, serta masalah yang disebabkan olehnya.



CIRI-CIRI WANITA PENGHUNI SURGA & NERAKA

Ada empat ciri-ciri wanita penghuni SURGA dan NERAKA adalah sebagai berikut....


4 Wanita penghuni SURGA :
1) Wanita yang selalu menjalankan perintah Allah dan wanita yang selalu mentaati segala perintah suaminya,
(Dalam hal ini suami pun harus bisa membimbing istrinya ke jalan yang diRidhoi Tuhan dan bila suami memberi perintah kepada istrinya, harus yang sangat positif, karena bila negatif, maka suami itulah yang akan menanggung dosa istrinya)

2) Wanita yang selalu menutupi aib suaminya dan menjaga kehormatannya apabila suaminya bepergian.
(Suami harus bisa terus menjaga istrinya, agar aib suami bisa aman, tetapi aib suami pun harus dihilangkan, dan slalu bisa menentramkan hati istrinya, agar kehormatannya terus terjaga)

3) Wanita yang Amanah, qona'ah dan yang sabar menghadapi suaminya.
(berikanlah istrimu amanah yg baik dan positif, dan suami pun juga harus sabar menghadapi istrinya)

4) Wanita yang tidak pernah menyakiti hati suaminya.
(sebaliknya suami pun harus begitu, tak boleh menyakiti hati istrinya)

Apabila diantara wanita ada yang memiliki ciri-ciri seperti itu, maka wanita itu kelak akan menjadi penghuni SURGA.

4 Wanita penghuni NERAKA :
1) Wanita yang selalu menyakiti hati suaminya dan tidak bisa menjaga auratnya.
(bersikaplah sabar, bila dia tak bisa menjaga auratnya, berilah dia bimbingan agar dia bisa mengikuti kehendakmu)

2) Wanita yang tidak bisa menjaga kehormatannya apabila suaminya bepergian.
(bila semua itu terjadi, maka tetaplah bersabar)

3) Wanita yang selalu menentang perintah suaminya.
(tidak usah sedih, kemungkinan dia itu sedang tak sadar, dia kemungkinan hanya mengikuti hawa nafsunya saja)

4) Wanita yang kerjaannya selalu makan,tidur dan bermalas-malasa­n saja.
(berikan dia pelajaran yang berharga, dalam kurung bukan menyakitinya, tapi mengajarinya bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga)

Apabila diantara wanita ada yang memiliki ciri-ciri seperti itu, maka wanita itu kelak akan menjadi penghuni NERAKA.

Sayyidina Ali karomah Allahu wajha berkata : "Pada suatu hari ia dan istrinya (siti Fatimah Azzahra ) bertamu ke rumah baginda Rosulullah SAW. dan pada saat itu beliau nampak menangis hingga tersedu-sedu, lalu sayyidina Ali bertanya, ya Rosul, ada apa gerangan hingga engkau menangis sedemikian sedihnya, lalu Rosul berkata.... ya sayyidina Ali, pada saat aku di isro'kan kelangit, aku melihat banyak para wanita dari umatku disiksa dengan berbagai macam siksaan.
pertama aku melihat seorang wanita yang digantung dengan rambutnya, lalu disiram dengan timah panas. itu disebabkan karna wanita itu tidak bisa menjaga auratnya".


( HIKMAH ) ALLAH MAHA TAHU DAN MENGINGINKAN YANG TERBAIK UNTUKMU


Sungguh Allah telah menyusun miliaran mata rantai kehidupan diantara makhluk-makhluk-Nya. Tidak seekor nyamuk pun yang luput dari kemahatahuan-Nya. Semua terawasi dengan baik. Bahkan sehelai daun yang jatuh di tengah hutan belantara di negeri antah berantah pun terjadi atas kehendak-Nya. Segala sesuatu teratur sedemikian rupa, menunjukkan bahwa Dia lah Yang Maha Agung. Demikian pula halnya dengan perjalanan hidup kita. Allah SWT juga telah mengaturnya. Siapa diri kita, dimana kita berada .

( HIKMAH ) ALLAH MAHA TAHU DAN MENGINGINKAN YANG TERBAIK UNTUKMU

Banyak orang yang berspekulasi dengan keberuntungan. Ada yang menspekulasikan hartanya pada keberuntungan dengan bermain judi. Ada yang berharap nasib baik datang dengan mendatangi paranormal, ada juga yang tidak melakukan apa-apa, berdiam diri dan menunggu ada hal baik yang mampir dengan sendirinya. Tak jarang kita menyaksikan hal-hal semacam itu di lingkungan kita.

Pada hakekatnya, Allah tidak mengenalkan istilah beruntung pada hamba-Nya. Itu merupakan sebuah ujian. 

Suatu ketepatan peluang yang diberikan oleh-Nya dengan kemampuan kita untuk menyusup di celah-celah peluang tersebut. Bersyukurlah jika kita memperoleh sesuatu yang lebih dan bersabarlah jika kita masih belum mendapatkan apa yang diinginkan, meskipun kita telah berusaha sekuat tenaga. Pasti ada rahasia dabalik itu semua, karena Allah juga telah merencanakan.

Jadi, sebenarnya kita sekarang sedang memerankan suatu profesi dalam sebuah “drama” diatas panggung dunia ini. 

Setelah kita mengakhiri peran tersebut, kita akan kembali pada hakekat diri kita bahwa kita hanyalah seorang hamba Allah. Yang menjadi patokan sukses atau tidak adalah waktu yang telah kita jalani selama berperan diatas dunia. Semua itu akan ada balasan dari Yang Maha Adil. Tidak ada yang disia-siakan. Semuanya akan dipertanggungjawabkan dan memperoleh balasan yang setara.

QS Al-Baqarah ayat 216, Allah SWT berfirman:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui.”

Allahumma ya Arhamaa Rrahimiin / Wahai Allah, Maha Penyayang di antara para penyayang
Sayangilah kami ya Allah…
Jadikanlah kami orang-orang yang Engkau cintai,
sekaligus orang-orang yang mampu untuk saling mencintai…
Sebagaimana kami selalu mengharap ampunan dan maaf dariMu…
jadikan pula kami orang-orang yang mampu memaafkan orang lain…Angkatlah segala marah & iri, benci & dendam,
serta kekecewaan dari diri kami

3 Amalan Yang Tidak Terputus Pahalanya

Maksud hadis :

Daripada Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu katanya,, Rasulullah SAW telah bersabda : Jika anak Adam meninggal, maka amalnya terputus kecuali dari tiga perkara, sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang bermanfaat, dan anak soleh yang berdoa kepadanya.'' (HR Muslim).

PENJELASAN HADITH :
Sesungguhnya kita diciptakan oleh Allah mempunyai matlamat yang tertentu iaitu agar kita sentiasa mengabdikan diri kepada Allah serta mentaatinya dengan melakukan perkara yang disuruh dan meninggalkan perkara yang dilarang.

Firman Allah Ta’ala dalam surah Adz –Dzaariyaat ayat 56 , berbunyi :

وما خلقت الجن والإنس إلا ليعبدون

Kira-kira maksudnya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk menyembah-Ku.”

Allah telah menjanjikan pahala bagi mereka yang sentiasa beriman dan bertakwa kepadanya sebagai jaminan untuk mencium bau syurga dan juga memberikan dosa dan api neraka kepada mereka yang mengkufuri perintahnya. Segala amalan kita didunia akan terputus apabila kita kembali menghadap ilahi. Namun terdapat 3 amalan sahaja yang masih dterima allah sebagai pahala kita di akhirat nanti meskipun kita sudah meninggalkan dunia fana ini. Amalan-amalan tersebut adalah:
1) amal jariyah
2) ilmu yang bermanfaat
3) anak soleh yang mendoakan ibu bapanya.

Di sini jelas menunjukkan kepada kita betapa tingginya nilai rahmat dan kasih Allah terhadap hambanya, memberikan peluang untuk memperolehi pahala walaupun kita sudah berada di alam barzakh. Sekarang terserahlah kepada kita untuk mengambil peluang keemasan ini selagi hayat masih ada.

AMAL JARIYAH

Amal jariyyah menurut bahasa ialah perbuatan yang baik.

Menurut istilah ulama syara’ amal jariyyah juga di sebut sebagai wakaf iaitu menahan sesuatu yang bolah dimanfaatkan bagi tujuan kemaslahatan serta kekal zatnya sebagai
( taqarrub) pendekatan diri terhadap Allah.

Hukum melakukannya adalah sunat.

Firman Allah Ta’ala yang berbunyi :

لن تنالوا البر حتى تنفقوا مما تحبون وما تنفقوا من شيء فإن الله به عليم

Yang kira-kira bermaksud : Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka sesungguhnya Allah mengetahuinya. (Surah Ali ‘Imran, ayat 92)

Amal jariyah merupakan amalan yang terpuji disisi Allah antaranya ialah membangun masjid atau sekolah, mewakafkan kitab-kitab bermanfaat kepada masjid dan lain-lain lagi. Perkara ini ada disebutkan dalam hadith, riwayat Ibn Majah bahawa Rasulullah SAW bersabda yang kira-kira bermaksud:

''Sesungguhnya amal dan kebaikan yang terus mengiringi seseorang ketika meninggal dunia adalah ilmu yang bermanfaat, anak yang dididik agar menjadi orang shaleh, mewakafkan Al-Quran, masjid, membangun tempat penginapan bagi para musafir, membuat irigasi, dan bersedekah.'' (HR Ibn Majah).

Berikut disenaraikan antara fadilat-fadilat amal jariyyah berbentuk sedekah ialah :

1) Bersedekah merupakan jalan kepada pintu-pintu kebaikan dan menutup pintu-pintu kejahatan.
2) Ikhlasnya bersedekah dapat meringankan kesusahan seseorang.
3) Harta orang yang bersedekah tidak akan berkurangan malah ianya akan bertambah.
4) Dengan bersedekah, kita akan terhindar dari bala dan umur juga diberkati serta menjadi panjang.
5) Merahsiakan sedekah memadam kemurkaan Allah manakala sedekah secara terang-terangan pendinding api neraka.

Oleh itu, kita diseru agar sentiasa melakukan amal jariyah dengan penuh keikhlasan kerna ianya bukan sahaja memberikan maslahat kepada masyarakat amnya.Bahkan pahalanya akan sentiasa mengalir walaupun kita telah menghembuskan nafas terakhir. Maka tidak rugilah harta yang telah disedekahkan pada jalan Allah sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Baqarah, ayat 262 yang kira-kira bermaksud :

Orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah, kemudian mereka tidak mengiringi apa yang dinafkahkannya itu dengan menyebut-nyebut pemberiannya dan tidak menyakiti perasaan si penerima, mereka memperolehi pahala di sisi tuhan mereka. Tidak ada kekhuatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.


Dan sabda nabi yang berbunyi :

لا تستحيوا من إعطاء القليل فإن الحرمان أقل منه
Maksudnya : Jangan kamu malu dengan pemberian yang sedikit kerana tidak memberi langsung lebih sedikit daripadanya.

ILMU YANG BERMANFAAT.

Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda:

Maksudnya: Sesiapa yang melalui jalan ke arah menuntut ilmu maka Allah mudahkan untuknya jalan ke syurga. (Hadith Riwayat Muslim)

Pepatah juga ada mengatakan:
Kerjakanlah amal ibadah seolah-olah kamu mati pada keesokan harinya dan tuntulah ilmu tu seolah kamu hidup seribu tahun lagi.

Menuntut ilmu adalah amat digalakkan tidak kiralah ilmu pengetahuan itu berbentuk keagamaan mahupun saintifik atau ekonomi. Apa jua ilmu bermanfaat yang telah kita pelajari sewajarnya kita aplikasikan dalam kehidupan seharian. Dan amat beruntung lagi jika ilmu sedemikian disebarkan dan diajarkan dengan meluasnya kepada orang ramai bersesuaian dengan sabda Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam :

بلغوا عني ولو ءاية
Yang kira-kira bermaksud : Sampaikanlah dariku walau sepotong ayat.


Diriwayatkan oleh al-Imam Ibnu Majah daripada Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

"Pelajarilah oleh kamu ilmu faraidh itu, kerana ia adalah sebahagian daripada agama dan ia adalah setengah daripada ilmu. Ia juga adalah ilmu yang pertama dicabut daripada umatku"

Kedua-dua hadith di atas menuntut kita agar sentiasa mengajarkan ilmu yang dipelajari kepada yang jahil dan memerlukan kerana kelebihan menuntut ilmu dan mengajarkannya itu amat luas di sisi masyarakat dan juga disisi maha pencipta, Allah Subhanahu Wata’ala.

Sesungguhnya mereka yang berilmu dan menyembunyikannya adalah termasuk daripada orang-orang yang rugi. Hidup mereka cuma setakat mendapat kepuasan diri sendiri dan pahalanya hanya setakat didunia sahaja. Begitu juga mereka yang luas ilmunya akan tetapi kurang mempunyai adab dalam menuntut ilmu seperti melawan guru bermegah-megah dan merasakan ilmu yang diperolehinya sudah cukup hebat, ilmu yang mereka perolehi hanyalah sia-sia dan tidak mendapat berkat dari yang Maha Esa. Oleh yang demikian, tuntutlah ilmu dengan penuh adab dan rasa rendah diri kerana sesungguhnya ilmu itu adalah milik Allah Subhanahu Wata’ala.

Firman Allah Subhanahu Wataala :

قال فإن اتبعتنى فلا تسألنى عن شيء حتى أحدث لك منه ذكرا
Ertinya : Berkata Khidr (selaku guru), jika kamu ingin ikutiku maka jangan kamu bertanya apa-apa sehinggalah aku menceritakannya kepadamu." ( Al-Kahfi, ayat 70)

Ayat ini tidak bermaksud kita sebagai murid tidak boleh bertanya semasa waktu pembelajaran, namun adab yang dimaksudkan di sini hendaklah dengan cara meminta izin terlebih dahulu.

Hadith Riwayat Abu Daud dan at-Tirmidzi ada mengatakan bahawa Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud:

"Sesiapa yang ditanya tentang ilmu lalu dia menyembunyikannya akan diikat mulutnya (meletakkan kekang di mulutnya seperti kuda) dengan kekang dari api neraka pada Hari Kiamat."

Berlainan dengan mereka yang ikhlas memberikan ilmu yang bermanfaat sebagai contoh pensyarah dan guru. Tidak terbatas hanya mengharapkan imbalan gaji yang diterima.Generasi ilmuan seperti ini perlulah mempunyai hati yang ikhlas demi mengharap redha dan berkat Allah dalam menjalani kehidupan. Dan ingatlah Allah Maha Mengetahui apa jua yang kita sembunyikan.

Di sebabkan nilai keikhlasan amalan seseorang dalam mengajarkan ilmu mereka inilah, Allah mengangkat darjat para ilmuan dikalangan para sahabat dan ulama dan menjanjikan pahala yang besar kepada kita baik semasa kita hidup ataupun telah meninggal dunia.

DOA ANAK YANG SOLEH.

Ibu bapa mempunyai amanah yang besar dalam mendidik anak-anak mereka.Jika baik tarbiyahnya maka solehlah anak tersebut namun jika sebaliknya, akan mendatangkan kerugian kepada diri mereka sendiri.

Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda, maksudnya:

"Setiap anak dilahirkan atas fitrah, maka kedua ibu bapanyalah yang meyahudikannya atau menasranikannya atau memajusikannya".


Anak merupakan amanah Allah yang amat bernilai kepada kita bagi mencorak dan melahirkan generasi yang bakal menerajui dunia yang penuh pancaroba. Didikan agama yang betul adalah amat dititik beratkan. Insyaallah anak yang soleh, baik budi pekerti dan agamanya bukan sahaja menjadi harapan bangsa dan masyarakat Islam malah kepentingannya kembali kepada orang tuanya itu sendiri. Dengan ini, tidak rugilah mereka yang mempunyai anak yang soleh dan solehah kerna mereka lah yang akan sentiasa mendoakan orang tuanya setelah mereka meninggal dunia dan berikutan ini bertambahlah pahala orang tua tersebut hanya kerana sebuah doa dari anaknya.

PENGAJARAN YANG DAPAT KITA AMBIL DARI HADITH DI ATAS :

1) Islam menggalakkan hambanya agar sentiasa bersifat ikhlas dalam melakukan amalan-amalan yang terpuji.

2) Galakan terhadap semua umat islam agar menggunakan kesempatan hidupnya dengan melakukan 3 perkara tadi iaitu amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan doa anak yang soleh kerana pahala daripada melakukan amalan-amalan ini tidak akan putus sekalipun kita sudah tiada.

3) Seruan kepada kedua orang tua agar sentiasa menitikberatkan dalam mendidik anak-anak mereka dengan tarbiyah yang baik.

4) Amal jariyah seperti bersedekah mempunyai fadilat yang banyak sepertimana yang disebutkan didalam ayat-ayat al-quran dan hadith-hadith.

5) Ilmu yang berkat adalah bersumber dari keikhlasan, kecekalan hati dalam menimba ilmu pengetahuan disamping menjaga adab dan displin ketika belajar.


Kisah Empat Nabi Yang Masih Hidup Sampai Sekarang

Berikut kisah tentang empat nabi yang masih hidup sampai sekarang :

Kisah Nabi Isa AS



Al-Qur’an menerangkan dalam surat AnNisaa’:157 bahwa Nabi Isa AS tidaklah dibunuh maupun disalib oleh orang-orang Kafir. Adapun yang mereka salib adalah orang yang bentuk dan rupanya diserupakan oleh Allah SWT seperti Nabi Isa AS (sebagian ulama berpendapat orang yang diserupakan adalah muridnya yang berkhianat yang bernama Yudas Iskariot) dan karena ucapan mereka:
“Sesungguhnya kami telah membunuh AlMasih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.
(An Nisaa’ : 157)


langit


Nabi Isa AS diselamatkan oleh Allah SWT dengan jalan diangkat ke langit dan ditempatkan disuatu tempat yang hanya Allah SWT yang tahu tentang hal ini. AlQur’an menjelaskan tentang peristiwa penyelamatan ini. ”Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (An Nisaa’ :158)
(Khotib).




Kisah Nabi Khidir





Pada saat Raja Iskandar Dzul Qarnain pada tahun 322 S. M. berjalan di atas bumi menuju ke tepi bumi, Allah SWT mewakilkan seorang malaikat yang bernama Rofa’il untuk mendampingi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Di tengah perjalanan mereka berbincang-bincang, Raja Iskandar Dzul Qarnain berkata kepada malaikat Rofa’il: “Wahai malaikat Rofa’il ceritakan kepadaku tentang ibadah para malaikat di langit ”,


malaikat Rofa’il berkata, “Ibadah para mailaikat di langit di antaranya ada yang berdiri tidak mengangkat kepalanya selama-lamanya, dan ada pula yang rukuk tidak mengangkat kepala selama-lamanya ”.


Kemudian raja berkata, “Alangkah senangnya seandainya aku hidup bertahun-tahun dalam beribadah kepada Allah ”.


Lalu malaikat Rofa’il berkata, “Sesungguhnya Allah telah menciptakan sumber air bumi, namanya ‘Ainul Hayat’ yang berarti, sumber air hidup. Maka barang siapa yang meminumnya seteguk, maka tidak akan mati sampai hari kiamat atau sehingga ia mohon kepada Allah agar supaya dimatikan ”.


Kemudianya raja bertanya kepada malaikat Rofa’il, “Apakah kau tahu tempat “Ainun Hayat itu?”.


mailaikat Rofa’il menjawab, “Bahwa sesungguhnya Ainun Hayat itu berada di bumi yang gelap ”.


Setelah raja mendengar keterangan dari malaikat Rofa’il tentang Ainul hayat, maka raja segera mengumpulkan ‘Alim Ulama’ pada zaman itu, dan raja bertanya kepada mereka tentang Ainul Hayat itu, tetapi mereka menjawab, “Kita tidak tahu khabarnya, namun seoarng yang alim di antara mereka menjawab, “ Sesungguhnya aku pernah membaca di dalam wasiat nabi Adam AS, beliau berkata bahwa sesungguhnya Allah meletakkan Ainul Hayat di bumi yang gelap ”.


“Di manakah tempat bumi gelap itu?” tanya raja.


Seorang yang alim menjawab, “Di tempat keluarnya matahari”.


gurun


Kemudian raja bersiap-siap untuk mendatangi tempat itu, lalu raja bertanya kepada sahabatnya. “Kuda apa yang sangat tajam penglihatannya di waktu gelap ?”.


Para sahabat menjawab, “Kuda betina yang perawan”.


Kemudian raja mengumpulkan 1000 ekor kuda betina yang perawan-perawan, lalu raja memilih-milih di antara tentaranya, sebanyak 6000 orang dipilih yang cendikiawan dan yang ahli mencambuk.


Di antara mereka adalah Nabi Khidir AS, bahkan beliau menjabat sebagai Perdana Menteri. Kemudian berjalanlah mereka dan Nabi Khidir AS berjalan di depan pasukannya dan mereka jumpai dalam perjalanan, bahwa tempat keluarnya matahari itu tepat pada arah kiblat.


Kemudian mereka tidak berhenti-henti menempuh perjalanan dalam waktu 12 tahun, sehingga sampai ditepi bumi yang gelap itu, ternyata gelapnya itu memancar seperti asap, bukan seperti gelapnya waktu malam. Kemudian seorang yang sangat cendikiawan mencegah Raja masuk ke tempat gelap itu dan tentara-tentaranya, berkata ia kepada raja. ”Wahai Raja, sesungguhnya raja-raja yang terdahulu tidak ada yang masuk tempat yang gelap ini karena tempat yang gelap ini berbahaya. ”


Lalu Raja berkata: ” Kita harus memasukinya, tidak boleh tidak.”


Kemudian ketika Raja hendak masuk, maka meraka semua membiarkannya. Kemudian Raja berkata kepada pasukannya: ”Diamlah, tunggulah kalian ditempat ini selama 12 tahun, jika aku bisa datang pada kalian dalam masa 12 tahun itu, maka kedatanganku dan menunggu kalian termasuk baik, dan jika aku tidak datang sampai 12 tahun, maka pulanglah kembali ke negeri kalian”.


Kemudian raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: ” Apabila kita melewati tempat yang gelap ini, apakah kita dapat melihat kawan-kawan kita ?”.


“Tidak bisa kelihatan”,jawab malaikat Rofa’il,” akan tetapi aku memberimu sebuah merjan atau mutiara, jika merjan itu ke atas bumi, maka mutiara tersebut dapat menjerit dengan suara yang keras, dengan demikian maka kawan- kawan kalian yang tersesat jalan dapat kembali kepada kalian.”


Kemudian Raja Iskandar Dzul Qurnain masuk ke tempat yang gelap itu bersama sekelompok pasukannya, mereka berjalan di tempat yang gelap itu selama 18 hari tidak pernah melihat matahari dan bulan, tidak pernah melihat malam dan siang, tidak pernah melihat burung dan binatang liar, sedangkan raja berjalan dengan didampingi oleh Nabi Khidlir AS.


Di saat mereka berjalan, maka Allah SWT memberi wahyu keapda Nabi Khidlir AS, ”Bahwa sesungguhnya Ainul Hayat itu berada di sebelah kanan jurang dan Ainul Hayat ini Aku khususkan untuk kamu ”.


Setelah Nabi Khidlir menerima wahyu tersebut, kemudian beliau berkata kepada sahabat-sahabatnya: “ Berhentilah kalian di tempat kalian masing-masing dan janganlah kalian meninggalkan tempat kalian sehingga aku datang kepada kalian. ”


Kemudian beliau berjalan menuju ke sebelah kanan jurang, maka didapatilah oleh beliau sebuah Ainul Hayat yang dicarinya itu. Kemudian Nabi Khidlir AS turun dari kudanya dan beliau langsung melepas pakaiannya dan turun ke “Ainul Hayat” (sumber air kehidupan) tersebut, dan beliau terus mandi dan minum sumber air kehidupan tersebut, maka dirasakan oleh beliau airnya lebih manis daripada madu. Setelah beliau mandi dan minum Ainul hayat tersebut, kemudian beliau keluar dari tempat Ainul Hayat itu terus menemui Raja Iskandar Dzulkarnain, sedangkan raja tidak tahu apa yang sedang terjadi pada Nabi Khidlir AS, tentang melihat Ainul Hayat dan mandi.


(Menurut riwayat yang diceritakan oleh Wahab bin Munabbah), dia berkata, bahwa Nabi Khidlir AS adalah anak dari bibi Raja Iskandar Dzul Qarnain. Dan raja Iskandar Dzulkarnain keliling di dalam tempat yang gelap itu selama 40 hari, tiba-tiba tampak oleh Raja sinar seperti kilat, maka terlihat oleh Raja, bumi yang berpasir merah dan terdengar oleh raja suara gemercik di bawah kaki kuda, kemudian Raja bertanya kepada Malaikat Rofa’il: “Gemercik ini adalah suara benda apabila seseorang mengambilnya, niscaya ia akan menyesal dan apabila tidak mengambilnya, niscaya ia akan menyesal juga. ”


Kemudian di antara pasukan ada yang membawanya namun sedikit, setelah mereka keluar dari tempat yang gelap itu, ternyata bahwa benda tersebut adalah yakut yang berwarna merah dan jambrut yang berwarna hijau, maka menyesallah pasukan yang mengambil itu karena mengambilnya hanya sedikit, demikianlah pula pasukan yang tidak mengambilnya, bahkan lebih menyesal. Diriwayatkan oleh Ats-tsa’Labi dari: Iman Ali Rodliayllohu ‘ anhu.


1. Cerita ini dikutib dari kitab “ Baidai’iz karangan Syeikh Muhammad bin Ahmad bin Iyas halaman 166 – 168. Penerbit: Usaha Keluarga s Semarang.


2. Cerita dari Kitab Nuzhatul Majalis Karangan Syeikh Abdul Rohman Ash-Shafuri.


Penerbit Darul Fikri Bairut Halaman 257 – 258.
(Salafy Tobat).




Kisah Nabi Idris





Lalu keduanya menerusakan perjalanan sampai empat hari lamanya dan selama itu pula Nabi Idris AS menemukan keanehan yang ada pada Malaikat itu dan Nabi Idris AS bertanya: ”Hai tuan, kamu ini sebenarnya siapa?”,


Malaikat itu menjawab: ”Saya adalah malaikat pencabut nyawa”.


Nabi Idris AS bertanya:” Apakah kamu akan mencabut nyawa manusia?”,


Malaikat menjawab:”Ya”,


Nabi Idris AS bertanya: ”Apakah kamu juga mencabut nyawa selama dalam perjalanan bersama saya?”,


Malaikat menjawab: ”Ya, saya telah mencabut beberapa nyawa manusia dan sesungguhnya nyawa manusia itu adalah bagaikan hidangan makanan, sebagai mana kamu menghadapi sesuap makanan saja”.


Nabi Idris AS berkata: ”Dan apakah kamu datang ini untuk mencabut nyawa saya atau sekedar berkunjung?”,


Malaikat menjawab: ”Saya datang hanya untuk berkunjung”,


Nabi Idris AS berkata: ”kalau begitu saya punya hajat kepadamu”,


Malaikat menjawab: ”Hajat apa, hai Nabi Idris?”


Nabi Idris AS berkata: ”Saya ingin agar kamu mencabut nyawa saya, lalu memohonlah kepada Allah untuk menghidupkan saya sehingga saya bisa beribadah kepada Allah sesudah merasakan sakitnya mati”.


Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa mencabut nyawa seseorang tanpa seijin Allah”.


Lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Cabutlah nyawa Idris!”.


Kemudian malaikat itu mencabut nyawa Nabi Idris AS dan matilah Nabi Idris AS lalu Malaikat menangis sambil merendahkan diri untuk memohon kepada Allah SWT agar menghidupkan Nabi Idris AS kembali, kemudian Allah menghidupkan Nabi Idris AS, lalu malaikat bertanya: ”Hai Nabi Idris bagaimana rasanya mati itu?”.


Nabi Idris AS berkata:”Sungguh rasanya mati itu bagaikan binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup, sedang rasa mati itu melebihi 100X lipat rasa sakit binatang yang dikuliti dalam keadaan masih hidup”.


Malaikat menjawab:”Hai Nabi Idris, padahal saya mencabut nyawamu itu dengan cara hati-hati dan sangat halus dan ini belum pernah saya lakukan kepada siapapun”.


Nabi Idris AS berkata: ”Saya mempunyai hajat yang lain kepadamu, yaitu ingin melihat neraka jahannam, agar saat melihat itu saya lebih banyak beribadah kepada Allah”.


Malaikat menjawab: ”Sungguh saya tidak bisa masuk neraka jahannam tanpa ada izin dari Allah”, lalu Allah SWT berfirman kepada Malaikat: ”Pergilah kamu bersama Nabi Idris ke neraka jahannam”.


Kemudian malaikat bersama Nabi Idris AS pergi ke neraka jahannam, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala yang dipersiapkan untuk menyiksa di neraka jahannam, lalu keduanya kembali dari neraka jahannam. Nabi Idris AS berkata: ”Saya punya hajat lagi kepada kamu, agar kamu mengajakku pergi ke syurga,dan setelah itu saya akan menjadi hamba yang lebih taat dalam beragama”.
Malaikat berkata: ”Saya tidak bisa masuk syurga tanpa ada ijin dari Allah”.


Lalu Allah AS berfirman: ”Hai Malaikat pergilah kamu bersama Idris ke syurga”.


istana


Dan keduanya pergi ke syurga dan berhanti di depan pintu syurga, maka Nabi Idris AS dapat melihat segala kenikmatan yang ada dalam syurga, melihat kerajaan yang banyak, melihat anugerah yang banyak dan melihat pepohonan dan buah-buahan yang beraneka macam ragamnya.


Nabi Idris berkata: ”Wahai Malaikat, saya telah merasakan mati, telah melihat segala macam siksaan dalam neraka, lalu mohonlah kepada Allah, agar ia memberi izin saya masuk ke syurga, sehingga saya dapat minum air syurga dan sakit saya menjadi hilang serta terhindar dari neraka jahannam”.


Lalu Allah Berfirman kepada malaikat: ”Masuklah kamu ke syurga bersama Idris”, kemudian keduanya masuk syurga dan Nabi Idris AS meletakan sandalnya di bawah salah satu pohon di syurga, dan setelah keluar dari syurga.Nabi Idris berkata kepada Malaikat: ”Sungguh sandal saya tertinggal di syurga, maka kembalikan saya ke syurga”, dan setelah Nabi Idris AS tiba di syurga, Nabi Idris AS tidak mau di ajak keluar, ia ingin tetap tinggal dalam syurga, hingga Malaikat berteriak:”Hai Nabi Idris, keluarlah”, dan Nabi Idris AS tetap tidak mau keluar, dan berkata: ” Karena Allah telah berfirman”: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati…”(Q.Surat Ali’imran ayat 185), Sedang saya telah merasakan mati.


Dan Allah Berfirman: “Dan tidak seorangpun darimu, melainkan mendatangi neraka itu….” (Q.Surat Maryam ayat 71). Dan sungguh saya telah memasuki neraka jahannam, dan Allah juga berfirman: “…….. dan sekali-kali mereka tidak akan di keluarkan dari padanya (syurga)”. (Q.Surat AL Hijr ayat 48)”.


Malaikat berkata: ”Lantas siapa yang akan mengeluarkan mu?”.


Lalu Allah berfirman kapada Malaikat: ”Tinggalkanlah Nabi Idris di syurga, sungguh Aku telah menetapkannya, bahwa ia termasuk ahli syurga”, kemudian Malaikat itu meninggalkan Nabi Idris AS di syurga dan tetaplah Nabi Idris AS berada dalam syurga untuk selama-lamanya. (Blog Anak Indonesia Timur).




Kisah Nabi Ilyas





Ketika sedang beristirahat datanglah Malaikat kepada Nabi Ilyas AS, Malaikat itu datang untuk menjemput ruhnya. Mendengar berita itu, Nabi Ilyas AS menjadi sedih dan menangis.


“ Mengapa engkau bersedih?” tanya Malaikat maut.


“ Tidak tahulah.” Jawab Nabi Ilyas AS.


“Apakah engkau bersedih karena akan meninggalkan dunia dan takut menghadapi maut ?” tanya Malaikat.


“Tidak. Tiada sesuatu yang aku sesali kecuali karena aku menyesal tidak boleh lagi berzikir kepada Allah, sementara yang masih hidup boleh terus berzikir memuji Allah, ” jawab Nabi Ilyas AS.


Saat itu Allah SWT lantas menurunkan wahyu kepada Malaikat agar menunda pencabutan nyawa itu dan memberi kesempatan kepada Nabi Ilyas AS berzikir sesuai dengan permintaannya. Nabi Ilyas AS ingin terus hidup semata-mata karena ingin berzikir kepada Allah SWT. Maka berzikirlah Nabi Ilyas AS sepanjang hidupnya.


taman


“ Biarlah dia hidup di taman untuk berbisik dan mengadu serta berzikir kepada-Ku sampai akhir nanti. ” Firman Allah SWT.